Perkembangan Sosial Remaja
Percepatan perkembangan dalam masa remaja yang berhubungandengan pemasakan seksualitas, juga mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan social remaja. Sebelum masa remaja sudah ada saling hubungan yang lebih erat antara anak-anak yang sebaya. Sering juga timbul kelompok-kelompok anak, perkumpulan-perkumpulan untuk bermain bersama atau membuat rencana bersama, misalnya untuk kemah, atau saling tukar pengalaman, merencanakan aktivitas bersama misalnya aktivitas terhadap suatu kelompok lain. Aktivitas tersebut juga dapat bersifat agresif, kadang-kdang criminal seperti misalnya mencuri, penganiayaan dan lain-lain, dalam hal ini dapat dilakukan anak nakal.Sifat yang khas kelompok anak sebelum pubertas adalah bahwa kelompok tadi terdiri daripada sekse yang sama. Persamaan sekse ini dapat membantu timbulnya identitas jenis kelamin dan yang berhubungan dengan itu ialah perasaan identifikasi yang menpersiapkan pembentukan pengalaman identitas. Pada usia 5 atau 6 tahun Nampak jelas adanya sifat-sifat jenis sekse atau tingkah laku yang khas bagi jenis seksenya. Sesudahnya itu anak sering mengidentifikasi dengan seksenya sendiri hingga antara usia 8/9-11 tahun anak sering menghindarkan diri dari hubungan dengan sekser yang berlawanan. Suatu sifat yang khas lagi dari kelompok anak pra-remaja atau pra-pubertas ini adalah bahwa mereka tidak menentang orang dewasa, melainkan justru menirukan mereka dalam olahraga, permainan dan kesibukan-kesibukan yang lain.
Dalam kedua hal tersebut di atas datanglah , sesudah mulainya masa remaja, suatu perubahan yang jelas yang memberikan sifat-sifat khusus bahkan suatu kebudayaan sendiri pada kelompok anak remaja (Keniston, 1960; Baacke, 1967). Hal ini memberikan masalah-masalahnya sendiri yang akan dikupas lebih lanjut.
Komentar :
Posting Komentar